Kopi Merapi Rasanya Tak Pernah Ingkar Janji
Oleh : Broto Raras Nugraheni Putri Dewi
Jogyakarta - Jogjakarta memang tidak punya sejarah kuat tentang kopi, tetapi ternyata jogjakarta punyai kopi unggulan yang khas dan terkenal dengan nama Kopi Merapi. Kedai kopi ini berada di kaki gunung merapi, tepatnya dusun Petung, Kepuharjo, Sleman, Yogyakarta.
Kopi yang diproduksi oleh koperasi Kebun Makmur ini adalah jenis kopi organik yang sering dijadikan oleh-oleh khas saat wisata Merapi. Biji kopi yang tumbuh dilereng Gunung Merapi ini diolah murni tanpa campuran bahan apapun.
Sumijo (40) adalah pendiri sekaligus pengelola Kopi Merapi. Kopi ini mulai dikenal sejak tahun 2004. Sebagai petani kopi tulen di Cangkringan, ia merasa iba dengan kondisi petani kopi saat itu. Dengan kwalitas kopi yang dihasilkan para petani kopi tidak sebanding dengan harga beli kopi tersebut. Itulah hal yang embuat Sumijo berfikir keras untuk mengubah keadaan petani kopi di Cangkringan. Jatuh bangun ia berusaha meningkatkan harga jual dan kwalitas kopi sehingga kesejahteraan petani kopi membaik.
Pada saat erupsi tahun 2010 para petani mulai putus asa kembali, dengan tekat yang bulat Sumijo tetap “Dulu memang belum terkenal, tapi semenjak tahun 2004 mulai banyak orang tahu tentang kopi ini” jelas Sumijo saat ditemui di lokasi.
Terdapat dua jenis pilihan kopi yang menjadi menu andalan di tempat ini. Kopi tersebut adalah jenis Robusta dan Arabika, dua jenis kopi ini adalah rasa kopi tertua didunia.
Warung ini letaknya menyempil, sendirian diantara beberapa batu sebesar lemari pakaian. Dari perempatan jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Anda membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam sampai ke sana menggunakan sepeda motor atau mobil.
Ada yang istimewa dari Kopi merapi ini, selain dikenal sebagai bio coffe, kopi merapi juga memiliki karakteristik lebih bening dibandingkan kopi lainnya. Rasa kopi merapi lebih sedap karena keaslian kopinya. Kopi merapi tidak bisa hitam pekat karena pengaruh unsur tanah di lereng merapi. Menikmati kopi asli di lereng gunung Merapi memang berbeda dengan menikmati kopi yang dijual dipasaran. Kopi yang dijual bebas aroma dan rasanya lebih menghentak, akan tetapi kopi asli lereng merapi ini rasanya lebih lembut dan memiliki aroma dan cita rasa berbeda.
saya suka banget minum kopi. pengen banget suatu saat bisa kesini
BalasHapus